Api "Old Firm" Neraka di Kota Glasgow


Old Firm begitulah rakyat Skotlandia menyebutnya, sebuah partai klasik nan dramatik. Namun kita lebih sering mendengar Old Firm dengan istilah Derby Glasgow yang mempertemukan tim asal kota Glasgow, yaitu; Glasgow Celtic v Glasgow Rangers. Guardian.co.uk pun pernah mengklaim bahwa derby ini adalah derby terpanas didunia, layaknya Derby Della Capitale di Roma, bahkan Opta Joe berani terang-terangan bahwa El Clasico hanyalah pertandingan anak kecil jika dibandingkan dengan Derby Old Firm. Sebuah filosofi yang seakan membuat jantung kita berdebar jika menyaksikan Old Firm ini. Tak hanya unsur sepak bola saja yang terkandung dalam derby ini, unsur lain yang mungkin terdengar tak masuk akal, yaitu; Agama!

Kiasan Football more than just a game rupanya berdampak yang cukup tragis bagi Liga Skotlandia, pasalnya faham itu telah merasuk di liga yang hingga detik ini belum pernah ada stasiun televisi nasional yang menayangkannya. Masalah ini bukanlah masalah baru bagi Liga Skotlandia, pasalnya liga-liga lain pun juga memiliki pertandingan yang memiliki faham yang sama namun hanya berbeda latar belakangnya saja. Penyerang asal Brazil, Vagner Love, yang pernah membela Glasgow Rangers pun melontarkan puisi semu yang konon katanya adalah sebuah kutukan bagi Glasgow Celtic You’re just a Dog, Celtic! kutukan Vagner Love rupanya tak berdampak apapun bagi Glasgow Celtic, bahkan dikancah Eropa pun Glasgow Celtic masih memiliki catatan yang cukup baik dibanding rival abadi mereka.

Dulu diranah Skotlandia ada dua agama yang digadang-gadang sebagai pemicu api rivalitas tersebut, yaitu Kristen Protestan dan Katolik Kubu Glasgow Rangers menganut Kristen Protestan sedangkan Glasgow Rangers penganut Katolik. Namun itulah kenyataanya, bagi pendukung kedua tim Derby Old Firm tak hanya sekedar pertandingan sepak bola melainkan pertandingan melawan agama lain yang mereka anggap bertentangan. Seorang pendukung dari Glasgow Celtic, Michael O’Farrel berkata: “Aku terlahir sebagai pendukung Celtic dan sekolah di sekolah Katolik, namun aku tak memiliki pandangan bahwa Old Firm adalah suatu keharusan untuk membunuh sang rival”. Jika selama ini kita lebih sering mendengar penggemar melantunkan pujian-pujian untuk mendukung tim kesayangannya untuk bermain lebih baik atau untuk mengejek tim lawan, malangnya konsep tersebut tak berlaku bagi pendukung Celtic maupun Rangers, mereka lebih gemar melantukan pujian untuk mengejek agama sang rival. Tragis!

Derby Old Firm telah berlangsung sejak 1889, kala itu sepak bola tak sepopuler saat ini. Status negara yang tengah bergejolak, keuangan negara yang masih rumit, ternyata itu bukanlah halangan bagi kedua tim untuk memulai api kebencian Celtic dan Rangers. Total, kedua tim telah bertemu sebanyak 399 kali dimana Rangers menang 159 dan Celtic 144 kali menang, sisanya berakhir imbang. Tahun 1993 adalah puncak dari drama prestise kedua tim, setidaknya 113 orang ditangkap polisi Skotlandia akibat kerusuhan sebelum ataupun sesudah Derby Old Firm. Kejadian ini bermula ketika salah satu dari pendukung Celtic melempar flare kearah wasit Hugh Dallas yang kala itu memimpin pertandingan yang berakhir 3 – 0 untuk Rangers. Pendukung Rangers pun tak tinggal diam, mereka membalas aksi bodoh dari pendukung Celtic dengan menghujani mereka dengan botol-botol minuman keras, wajar saja ditahun itu pengamanan stadion belum ketat seperti sekarang apalagi jika Derby Old Firm ini bertemu.

Sebuah universitas di Skotlandia pernah melakukan riset ditahun 2004 – 2005, bahwa 33 % dari kedua kubu adalah pendukung yang mengatas namakan Rangers atau Celtic, dan 67 % mengatas namakan agama. Di tahun 2011 salah satu staff dari Celtic dikirimi bingkisan Natal oleh seseorang yang hingga detik ini pun belum diketahui oleh kepolisian Skotlandia, setelah bingkisan itu dibuka ternyata isinya adalah bom dan beberapa butiran peluru dan sebuah pesan “Kau bagian dari Celtic dan kau harus mati!” Horror! Dr John Kelly dari Universitas Ediburgh mengklaim bahwa peristiwa tersebut adalah bagian dari pudarnya rivalitas berbasis agama antara kedua kubu.

Pernyataan dari Dr John Kelly ini rupanya tak sesuai kenyatannya, buktinya di era sepak bola seperti sekarang masih saja kita mendengar atau menyaksikan Derby Old Firm masih kental dengan aroma agama. Namun ada beberapa dari pendukung kedua kubu ini masih mempertahankan idealogi mereka bahwa Bunuh mereka atau kita akan terbunuh! kita semua memiliki harapan bahwa di masa depan, kelak sepak bola akan dipandang sebagaimana mestinya, yaitu sebuah olah raga yang bisa mendamaikan berbagai aspek bukan memecah-belahkan segala aspek demi kepentingan yang tidak masuk akal.

Sumber : http://www.kompasiana.com/

0 komentar:

Posting Komentar