Cara yang sangat efektif untuk membuat tim futsal atau
sepakbola mini / mini soccer anda untuk mengancam pertahanan lawan adalah
dengan menggunakan pivot / target man. Posisi ini adalah salah satu posisi
terpenting pada tim anda dan, jika dilakukan dengan benar, dapat menjadi
tumpuan tim anda untuk menciptakan ruang dan bermain sepakbola menyerang yang
atraktif.
Si ‘Pivot’
Pada olahraga sepakbola, kita sering mendengar istilah “Target
Man”. Posisi ini juga ada pada olahraga futsal. Pemain yang berada di
depan, seringkali berada di tengah pertahanan lawan disebut sebagai “Pivot”.
Pivot yang hebat memiliki 2 kualitas di bawah ini:
1.
Mereka dapat menjadi titik pusat dari serangan, menjadi pivot
dan memberikan ruang untuk rekan setimnya, dan membawa rekan setimnya ikut
serta dalam serangan, seringkali menciptakan kesempatan emas bagi
rekan-rekannya untuk melakukan shooting dan menciptakan gol melalui
kemampuannya mengontrol & menahan bola dan melakukan operan terobosan.
2.
Apabila mereka kuat dan cepat, serta memiliki teknik yang baik,
Pivot dapat berputar melewati pemain yng menjaga mereka, menciptakan kesempatan
emas bagi mereka sendiri.
Apabila dilakukan dengan baik, posisi ini akan memberikan mimpi
buruk bagi pemain bertahan lawan, membuat mereka sibuk dan tertekan dalam
permainan.
Skill yang Dibutuhkan Pivot
Saat memilih seseorang untuk memainkan peran sebagai pivot, anda
harus memperhatikan beberapa hal berikut:
·
Kekuatan: Pemain ini tidak selalu harus bertubuh tinggi besar, namun
mereka harus dapat mengontrol bola dengan baik dan menahannya dari tekanan dan
jangkauan pemain bertahan lawan.
·
Antisipasi: Untuk membaca operan yang datang, dan menyambut operan
terobosan atau rebound untuk menciptakan kesempatan mencetak gol.
·
Teknik: Pivot harus bisa menerima dan mengontrol operan dengan
cepat, serta memiliki kemampuan dribbling dan ballkeeping untuk berputar
melewati pemain bertahan lawan.
·
Kecepatan: Supaya dapat berputar melewati lawan dengan cepat dan membuat
pergerakan menusuk ke pertahanan lawan.
·
Akurasi: Akurasi untuk mencetak gol dan melakukan passing kepada
rekan satu tim di saat kesempatan datang.
Dengan melatih teknik-teknik dasar tersebut, anda bisa menjadi
Pivot yang baik, namun anda juga harus memiliki pengetahuan taktis. Berikut ini
adalah sedikit contoh taktis tentang cara bermain sebagai Pivot:
Pergerakan Tanpa Bola – Jadilah Target
Man, Ciptakan Ruang untuk Rekan Setim Anda
Bahkan tanpa bola, pivot memegang posisi yang penting. Dengan
mengambil posisi yang sangat jauh di pertahanan musuh, mereka terus memberikan
ancaman bagi tim lawan, menarik satu pemain bertahan lawan, sehingga
menciptakan ruang vertikal (memanjang, dari sisi pertahanan kita ke pertahanan
lawan) yang lebih banyak untuk menyerang. Ruang vertikal sangat penting.
Orang-orang sering berbicara tentang memanfaatkan ruang horizontal / lebar
lapangan dalam menyerang, namun anda tidak boleh melupakan ruang vertikal
tersebut. Itu adalah kunci sebuah tim untuk dapat memperbayak ruang di
pertahanan lawan, sehingga memberikan banyak opsi bagi tim yang menyerang, dan
membuat kesulitan bagi tim yang bertahan. Coba lihat gambar di bawah ini:
Pada diagram A, tim biru sedang melakukan serangan ke atas, namun semua pemain berada di bawah garis tengah lapangan futsal. Tidak ada yang naik ke pertahanan musuh, dan hal ini menyebabkan tim mereka menguasai bola di ruang yang sangat sempit, sehingga mempersulit tim mereka, dan mempermudah lawan untuk mematahkan serangan. Masalah ini dapat tercipta di saat pemain menyerang merasa harus menjemput bola. Hal yang baik, namun tidak selalu cocok dalam setiap keadaan menyerang. Pada diagram B, Pivot mengambil posisi yang tinggi, jauh di dalam pertahanan lawan. Posisi yang diambil Pivot menciptakan ruangan vertikal yang dapat dimanfaatkan oleh rekan setimmnya untuk melakukan serangan. Pemain dapat menerima bola dan berputar melewati pemain bertahan, juga dapat menahan laju serangan dan membawa rekan setim-nya untuk berpartisipasi dalam serangan. Bagaimana keberadaan pivot membantu penyerangan tim? Lihat contoh berikut:
Ruangan yang tercipta membuka lebih banyak area untuk rekan setim untuk bergerak, dan lebih banyak ruangan untuk diserang dengan beberapa set play (one-two / wall pass), seperti pada diagram sebelah kanan.
Pada diagram A, tim biru sedang melakukan serangan ke atas, namun semua pemain berada di bawah garis tengah lapangan futsal. Tidak ada yang naik ke pertahanan musuh, dan hal ini menyebabkan tim mereka menguasai bola di ruang yang sangat sempit, sehingga mempersulit tim mereka, dan mempermudah lawan untuk mematahkan serangan. Masalah ini dapat tercipta di saat pemain menyerang merasa harus menjemput bola. Hal yang baik, namun tidak selalu cocok dalam setiap keadaan menyerang. Pada diagram B, Pivot mengambil posisi yang tinggi, jauh di dalam pertahanan lawan. Posisi yang diambil Pivot menciptakan ruangan vertikal yang dapat dimanfaatkan oleh rekan setimmnya untuk melakukan serangan. Pemain dapat menerima bola dan berputar melewati pemain bertahan, juga dapat menahan laju serangan dan membawa rekan setim-nya untuk berpartisipasi dalam serangan. Bagaimana keberadaan pivot membantu penyerangan tim? Lihat contoh berikut:
Ruangan yang tercipta membuka lebih banyak area untuk rekan setim untuk bergerak, dan lebih banyak ruangan untuk diserang dengan beberapa set play (one-two / wall pass), seperti pada diagram sebelah kanan.
Menerima bola – Gunakan sol sepatu anda, dan
berdirilah menyamping
Kedengarannya mudah untuk menerima operan, namun semua orang
yang bermain sebagai Pivot tahu, bahwa semua pemain bertahan yang cukup
memahami permainan akan melakukan tekanan yang konstan pada mereka. Untuk
mengatasi hal ini, Pivot harus berdiri pada posisi yang benar saat menerima
bola. Secara teori, mereka harus menerima bola dengan posisi badan yang agak
menyamping. Pada semua diagram di halaman ini, anda akan melihat, bahwa semua
pivot digambarkan dalam posisi menyamping, bukan dengan posisi membelakangi
gawang 180 derajat. Bermain dengan posisi menyamping dapat berguna bagi semua
posisi di lapangan. Hal ini sangat penting, sampai-sampai kami ingin mengulas
hal ini dalam sebuah artikel khusus, namun lebih penting lagi untuk pivot.
Hal ini memberikan keuntungan bagi pivot untuk mendapatkan sudut pandang yang
baik (dapat melihat rekan 1 tim sekaligus posisi dari pemain bertahan yang
menjaga mereka), juga menambah kekuatan tumpuan untuk menahan tekanan yang akan
dilakukan pemain bertahan lawan, sambil menerima passing secara aman dari
jangkauan pemain lawan.
Pergerakan dengan bola – buat kesempatan
untuk rekan setim, atau anda sendiri!
Setelah menerima bola, pivot harus menggunakan seluruh kemampuan
dan kelihaiannya untuk menjaga bola tersebut supaya tidak direbut oleh pemain
bertahan lawan. Jika pemain bertahan sampai mengambil posisi yang salah,
seperti berada terlalu menyamping dari pivot, atau menempel terlalu ketat, maka
pivot dapat berputar balik dan melewati pemain bertahan tersebut. Beberapa
pivot mengatakan, saat terbaik untuk berputar adalah saat mereka merasakan
lengan pemain bertahan menyentuh tubuh mereka – biasanya hal tersebut
terjadi di saat pemain bertahan sudah berada di posisi yang salah. Cobalah
bereksperimen berdasarkan contoh ini, cobalah berputar ke kedua arah (kiri dan
kanan), dan lihat yang manakah yang paling efektif (arah anda berputar dapat
berbeda, tergantung posisi pemain bertahan dan kaki utama mereka). Namun,
lebih sering daripada berputar, lebih baik untuk memberikan operan kepada rekan
setim yang membantu menyerang dan berlari ke arah pertahanan musuh. Diagram di
bawah menggambarkan situasi tersebut (tim biru menyerang ke bawah)
.
Di diagram di atas, di sisi kanan, rekan setim memberikan operan kepada pivot, dan berhasil melewati penjagaan pemain lawan, dan berlari ke arah yang benar (ruangan yang telah tercipta oleh keberadaan pivot). Dalam situasi ini, pivot cukup memberikan lay-off (operan terobosan) dan rekan setimnya mendapatkan kesempatan emas untuk melakukan shooting ke arah gawang.
.
Di diagram di atas, di sisi kanan, rekan setim memberikan operan kepada pivot, dan berhasil melewati penjagaan pemain lawan, dan berlari ke arah yang benar (ruangan yang telah tercipta oleh keberadaan pivot). Dalam situasi ini, pivot cukup memberikan lay-off (operan terobosan) dan rekan setimnya mendapatkan kesempatan emas untuk melakukan shooting ke arah gawang.
Cara Memberikan Support pada Pivot
Bahkan pivot terbaik dalam olahraga futsal menjadi kesulitan
apabila harus melakukan segalanya sendiri. Mereka membutuhkan support dari
seluruh rekan setimnya, namun 2 hal yang harus dilakukan rekan-rekannya untuk
membantu mereka adalah : memberikan passing yang berkualitas dan berlari ke
arah yang benar. Kualitas dari passing yang anda berikan kepada pivot sangatlah
penting. Mereka ingin menerima passing yang mudah dikontrol (harus akurat,
tidak terlalu keras ataupun pelan, dan tidak memantul). Seluruh rekan setim
harus membantu pivot dengan berlari / bergerak ke arah yang benar, supaya dapat
menerima operan balik dari pivot. Faktanya, jika pivot anda dapat mengkontrol
bola dengan mudah, anda dapat mengacauan pertahanan musuh, bahkan menciptakan
gol hanya dengan berlari ke arah yang benar. Seiring waktu, anda dapat
membantun kombinasi lainnya untuk menaklukkan tim lawan. Berikut ini adalah
salah satu contoh(tim biru menyerang ke bawah):
Di atas adalah contoh gambar
yang menjelaskan, bahwa pivot tidak selalu harus berada di tengah lapangan.
Pivot dapat berlari ke sisi lapangan untuk menerima passing/operan dari rekan
setimnya, X. Segera setelah X memberikan operan, mereka hrs berusaha untuk
menipu & melewati pemain yang menjaganya, sehingga dapat masuk dan
memanfaatkan ruangan yang telah disediakan oleh pivot. Pivot cukup memberikan
bola kepada X, maka X akan mendapat kesempatan untuk melakukan shooting ke
gawang.
Catatan : Di Australia, istilah
“Pivot” digunakan sebagai sebutan untuk pemain bertahan yang berada di
belakang, “Target” digunakan untuk target man / pemain menyerang yang berada
jauh di depan. Namun negara-negara lain seperti Brazil,
Spanyol dsb, menggunakan istilah “pivot” sebagai target man
(di Spanyol ‘pívot’, di Italia ‘pivot’ dan di Portugal ‘pivô’).
Sumber : http://futbro.my.id/
0 komentar:
Posting Komentar